Istilah antioksidan kini mulai semakin akrab di telinga kita. Banyak produk makanan atau suplemen kesehatan menyebut istilah antioksidan dalam mengiklankan produknya. Tapi apakah kita paham apa antioksidan itu?
Antioksidan adalah zat atau senyawa alami yang dapat melindungi sel tubuh kita dari kerusakan dan penuaan yang disebabkan oleh molekul reaktif atau disebut radikal bebas. Dalam kinerjanya, senyawa alami tersebut menghambat reaksi oksidasi dengan cara mengikat molekul liar serta menjaga struktur genetik dari suatu sel agar tetap dalam kondisi normal. Demikian arti sederhana dari antioksidan.
Senyawa dengan kandungan bioaktif tertentu yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan melemahkan zat lain yang berpotensi sebagai molekul reaktif jika bereaksi dengan oksigen (teroksidasi). Reaksi oksidasi dihambat dengan cara reduksi. Karena itulah antioksidan juga disebut senyawa pereduksi.
Dalam menjalankan aktivitasnya, antioksidan bekerja melalui berbagai cara yang meliputi mekanisme berikut ini :
Berbicara mengenai aktioksidan, kita tidak dapat lepas dari pembicaraan mengenai radikal bebas. Secara sederhana, radikal bebas dapat diartikan sebagai berikut :
Semua hal di lingkungan kita, termasuk sel-sel dalam tubuh kita melalui proses alami yang disebut oksidasi. Sebagai contoh yaitu buah apel yang kecokelatan atau paku yang berkarat. Ini adalah hasil oksidasi yang terjadi, dan hasil penelitian juga telah membuktikan bahwa oksidasi terkait dengan proses penuaan kita.
Antioksidan memperlambat proses oksidasi dalam tubuh kita. Sedangkan radikal bebas di sisi lain tidak hanya meningkatkan proses alami oksidasi yang terjadi dalam tubuh kita, mereka juga sering menimbulkan kerusakan pada DNA sel tubuh kita, menciptakan banyak komplikasi kesehatan, dan meningkatkan risiko kanker.
Tubuh kita terdiri dari triliunan sel. Setiap hari, sel-sel ini terkena gerombolan radikal bebas yang berasal dari lingkungan kita yang tercemar. Radikal bebas mencuri elektron dari sel-sel kita dan merusak DNA dari sel-sel. Diperparah dengan keadaan tubuh kita yang asam, juga diperparah oleh karsinogen berbahaya yang berasal dari asap rokok, dan polusi udara. Hal ini menjadikan Anda sangat berpotensi untuk kanker.
Antioksidan di sisi lain, berfungsi untuk menyingkirkan radikal bebas. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan cara menyumbangkan elektron kepada radikal bebas, dan juga memperbaiki sel-sel tubuh kita yang rusak. Antioksidan juga dikenal untuk mencegah kanker dengan menetralisir radikal bebas penyebab kanker sebelum mereka melakukan kerusakan pada sel-sel tubuh kita.
Antioksidan dapat ditemukan dalam buah-buahan yang mengandung vitamin C dosis tinggi, serta sayuran seperti brokoli dan bawang putih, dan teh hijau.
Antara radikal bebas dengan antioksidan terdapat hubungan yang berlawanan. Antioksidan memiliki kinerja untuk menetralkan radikal bebas secara efektif, sehingga mengurangi kerusakan yang ditimbulkannya. Hubungan antagonis ini menciptakan keseimbangan tubuh dalam menghadapi radikal bebas yang berpotensi merusak sistem tubuh.
Oxidation Reduction Potential (ORP) / Potensi Reduksi Oksidasi
Untuk mengukur seberapa oksidatif atau seberapa antioksidan suatu zat atau senyawa, digunakan alat pengukur Potensial Reduksi Oksidasi (ORP). Agar mudah dipahami, hasil pembacaan ORP yang semakin tinggi positifnya (semakin positif) adalah “jahat”, sementara hasil pembacaan ORP yang semakin tinggi negatifnya (semakin negatif) adalah “baik”.